Pengembangan SMK Berbasis Industri Keunggulan Wilayah

Salah satu model pengelolaan pendidikan kejuruan untuk memperbaiki
kualitas pendidikan dapat dilaksanakan dengan pendekatan pengelolaan
pendidikan berbasis industri/ keunggulan wilayah, yaitu pengelolaan SMK
dengan menginduksikan prinsip-prinsip kualitas yang diterapkan industri
kedalam proses pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
hard skill dan soft skill sesuai tuntutan kompetensi kerja yang dibutuhkan
dunia industri.
Pada hakekatnya, pengelolaan SMK sebagaimana dimaksud di atas adalah
untuk memberikan layanan dalam rangka pemenuhan kepuasan pelanggan
(customer satisfaction), baik untuk peserta didik maupun industri sebagai
pengguna lulusan. Tentunya, pelayanan yang diberikan SMK kepada
pelanggan harus bermutu sehingga dapat memuaskan mereka. Oleh karena
itu SMK berkewajiban untuk senantiasa memelihara konsistensi dan
berupaya meningkatkan mutu hasil pendidikan demi tercapainya tingkat
kepuasan pelanggan. Jadi SMK dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik
apabila kepuasan pelanggan internal (peserta didik, guru, tenaga
kependidikan) dan pelanggan eksternal (Dunia Usaha/Dunia Industri,
perguruan tinggi, dan termasuk orang tua peserta didik) telah terpenuhi.
Menghadapi perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK) dan dinamika
tuntutan ketenaga kerjaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dan kebijakan
pemerintah terkini melalui NAWACITA, SMK tidak mungkin lagi menghadapi
perubahan paradigma tersebut dengan cara-cara klasik. Sehubungan
dengan hal tersebut, Direktorat Pembinaan SMK melalui
program pengembangan SMK Berbasis Industri/ Keunggulan Wilayah,
memberikan peluang kepada SMK untuk bereksplorasi menerapkan
pembelajaran selaras dengan industri/keunggulan wilayah untuk menjawab
perubahan paradigma tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *